PelantunThinking Out Loud itu mengungkapkan bahwa suatu hari, dirinya mungkin saja membuat sebuah lagu beraliran heavy metal. Ed Sheeran bahkan mengatakan dirinya tidak akan menolak tawaran itu bila suatu hari kesempatan datang padanya.
Home Features Metal Hammer Burgerkill If you’ve ever wondered why Metal Hammer keeps banging on about the Indonesian metal scene, you may find the following list quite informative. The truth is that Indonesia has shitloads of great metal bands, all spawned by a gloriously united and passionate scene that sprung from the very humblest of DIY origins and is now poised to start making an impact on the international stage. Check these bands out and then prepare to dive into one of the most vibrant metal communities on the Down For LifeIndonesia’s metal scene boasts countless different sounds and styles, but few of its band sound quite as ready to conquer the rest of the world as Down For Life. Hailing from Solo, Central Java, they are clearly students of US thrash and groove metal, but they use those inspirations to create something that has its own strident personality. Latest album Himne Perang Akhir Pekan is a brutish epic with countless electrifying SeringaiThe strength of Indonesia’s extreme metal and hardcore scenes is now well documented, but there are a great number of top-notch stoner rock and doom bands knocking about over there too. Seringai are the pick of the bunch, not just because their name means “grin” but also because 2012’s Taring album rocks like an absolute bastard. Smoke em if you got SiksakuburStalwarts of the Indonesian death metal underground, Siksakubur have clocked up two decades of active service and have become one of their scene’s most respected bands in the process. Masters of epic, technical death metal that packs a fearsome, hellish punch, they are long overdue some international recognition, not least for their raging 2014 self-titled record. Play it Godless SymptomsThese former Golden God nominees caught our eye with their third album Negeri Neraka in 2013 fast, furious and loaded with Sepultura-style low-end rattle, the Bandung five-piece incorporate thrash, death metal and hardcore with rare skill, but their strongest suit is the sheer ferocity and conviction that underpins their barbarous assaults. Fun for all the heavy metal NoxaWherever a death metal scene exists, a grindcore offshoot lurks nearby. Noxa are arguably Indonesia’s most admired purveyors of flat-out grind and come replete with socio-political and humanitarian lyrics that would make Napalm Death glow with pride. This is the real grinding deal, ladies and gentlemen, but with plenty of that uniquely Indonesian passion and of the best metal bands from SwedenBurgerkill hail the new Indonesian PresidentVIDEO Burgerkill's Indonesian heavy metal language lessonThe 10 best new bands from South Africa5 ForgottenVeterans of their homegrown scene, Forgotten are a great example of the unique perspective that bands from Indonesia bring to familiar metal subgenres like death metal and metalcore. Highly distinctive and imaginative but still more than vicious enough to sate Western tastes, the confrontational Bandung quintet’s third album Laras Perlaya is simply one of the strongest records yet produced by the Indonesian BesideActive since 1997, Beside are one of Indonesia’s most prominent metal crews, and one of the bands that seem most likely to connect with the international metal mainstream. Listen to last year’s ferocious Eleven Heroes album and you’ll hear the sound of a band with great technical skills, songwriting chops and an abundance of infectious energy balls-out metalcore played by men that really fucking mean GugatIn terms of intensity, few Indonesian bands come close to the explosive, chaotic attack dealt out by Bandung’s Gugat. Dual vocalists Achie and Dicky bring plenty of punk rock fury to the band’s thrash-driven hardcore, but the songs on their 2013 EP Family Values are as precise and devastating as anything from the Western world. Sick Of It All meets Death Angel in a whirlwind of razor-riffs and skull-rattling kicks. Killer, JasadOne of Indonesia’s unofficial Big Four, alongside Burgerkill, Forgotten and Beside, these Bandung death metal diehards have been plugging away in various incarnations since 1990 and have been instrumental in the flourishing of Indonesia’s now vast metal scene. Purveyors of extreme brutality, they went down a storm at both Bloodstock and Obscene Extreme and are bona fide underground legends far beyond their native BurgerkillWith a sound that draws from groove metal, metallic hardcore and various strains of underground brutality, Burgerkill have honed their strong identity and huge popularity over two gruelling decades. Indonesia’s biggest metal band by some distance, they won a Golden God in 2013 and hit Europe for the first time in 2015 with performances at Bloodstock and Wacken. They must surely be on course to build on their achievements when they release their long-awaited follow-up to 2011’s magnificent Venomous. Bring it on, chaps. Sign up below to get the latest from Metal Hammer, plus exclusive special offers, direct to your inbox! Dom Lawson has been writing for Metal Hammer and Prog for over 14 years and is extremely fond of heavy metal, progressive rock, coffee and snooker. He also contributes to The Guardian, Classic Rock, Bravewords and Blabbermouth and has previously written for Kerrang! magazine in the mid-2000s. Most Popular
Hey, kid" You got that something special, but it's now or never You wanna live forever, it's now or never You know what we want, you should give it to us It's now or never, but there's no pressure, (baby) And I keep picking petals I'm afraid you don't love me anymore 'Cause a kid on the 'gram in a Black Dahlia tank Says it ain't heavy metal

Instagram / headcrushersby Headcrusher - Turunan musik metal yang satu ini diyakini sebagai salah satu yang paling klasik. Bergulir sejak akhir era 70-an, musik thrash metal di Indonesia menjadi gerbong masuk gelombang sub-genre metal lain yang masuk ke tanah air. Dikomandoi oleh era Sucker Head ataupun Rotor yang kerap menggelar panggung mereka di Bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, thrash metal mulai mendapatkan porsi perhatian lebih dari para penggemar musik keras di Indonesia. Baca Juga Band Heavy Metal Trivium Bakal Manggung di Hammersonic 2020 Kalo kamu suka banget dengan musik metal yang identik dengan rambut gondrong dengan riff gitar yang sangat rumit dan berbobot. Untuk itu, simak 5 rekomendasi band thrash metal asal Indonesia yang berasal dari lintas generasi berikut. Hajar! Sucker Head Discogs Sucker Head Sucker Head awalnya terbentuk oleh para mahasiswa yang menggemari Kreator da Band yang dipentili oleh almarhum Krishna J. Sadrach ini dikenal dengan musiknya yang terinfluence Kreator dan Sepultura. Krishna sendiri mengakui kalo dia membentuk band ini gara-gara "terbakar" semangatnya setelah mendengarkan album Kreator yang berjudul "Extreme Aggression". Baca Juga Queen Rilis Mobile Game, Lo Bakal Ngerasain Momen-momen Legendaris Mereka Sucker Head seringkali didapuk menjadi the godfather of Indonesian Thrash Metal, berkat jasanya yang memelopori subgenre musik ini di Indonesia. Rotor HAI Rotor Rotor terbentuk dari bentukan Irfan eks. Sucker Head yang merasa ingin mengeksplor kemampuan musiknya dengan cara yang lebih keras dan konsistensi dan keuletan, Rotor pun sukses terpilih menjadi pembuka konser Metallica selama 2 hari di Lebak Bulus, Jakarta pada 1993. Amerika Serikat juga pernah menjadi jujukan mereka untuk melanglang buana dan mengadu nasib di sana. Beberapa tahun ke belakang, debut album mereka, "Behind The 8th Ball", dirilis dalam format vinyl oleh Elevation Records. Baca Juga 5 Band Rock yang Sukses Diorbitin Basis Fall Out Boy Pete Wentz Dan belum lama ini, sang pendiri sekaligus motor utama mereka, Irfan Sembiring, meninggal dunia dan membentuk sebuah legacy sejati bagi sejarah musik metal di Indonesia. Metallic Ass Dok. Metallic Ass Metallic Ass Jika melihat nama dari band ini, maka mungkin kamu akan langsung mengafiliasikan kalo mereka adalah bentuk parodi dari band thrash metal Metallica. Namun jika mendengarkan musik yang mereka mainkan, Denizone Bass & Vokal, Bable Sagala Drum, & Danny Arifiyanto Gitar meleburkan komponen ekstrim dari musik thrash metal yang ciamik. Metallica, Slayer, Anthrax, hingga menjadi asupan utama bagi materi-materi yang dikaryakan oleh Metallic Ass. Demo dan album penuh berjudul "Thrash Metal 1983" pada 2009 dan 2011 lalu adalah bukti kecintaan mereka pada varian musik metal ini. Mereka kemudian kembali merilis album penuh berjudul "Agriculture Thrash" 2015 lalu. Tak lama berselang single "Kedaulatan Metal" kembali dilepas pada 2018. Baca Juga Panduan Memahami Beda Musik Metal dengan Hardcore Versi Burgerkill Headcrusher Instagram / headcrushersby Headcrusher Dalam bio media sosialnya, band ini menyebut dirinya sebagai band paling se-thrash se Surabaya. Memang nggak mengherankan, karena memang jarang sekali band di Surabaya yang memainkan musik seperti Headcrusher. Diambil dari judul lagu Megadeth dengan judul "Head Crusher", Headcrusher terbentuk sejak tahun 2010 di Surabaya. Memainkan elemen musik dengan riff tebal yang rumit, Headcrusher juga memasukkan unsur crossover thrash macam ataupun Municipal Waste pada musiknya. Baca Juga Peserta Termuda, Kirana Putri Pulang dari Panggung Indonesian Idol Special Season Fakecivil Instagram / fakecivil Fakecivil Kiprah Fakecivil dalam scene thrash lokal sebenarnya bukan nama baru, mereka sudah terbentuk semenjak petengahan 2008 oleh Lody Andrian, Dennis Destryawan, Paulus Tandiarto, dan Dimas Satrio di Kota Bekasi. Sejak itu, Fakecivil telah banyak menghiasi panggung-panggung di ibu kota dengan membawakan lagu-lagu sendiri dan lagu cover heavy metal klasik. Belasan tahun berselang, Fakecivil sukses menelurkan debut album perdana mereka "Resistensi Musik Bejat" pada Februari 2020 sebelum pandemi menyerang. Itu dia fren, komplotan para pemuda gondrong yang sukses mendapuk namanya dan terpilih sebagai 5 rekomendasi band thrash metal Indonesia terbaik yang muncul di berbagai lintas generasi. Mana nih menurutmu yang paling gokil? * PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Masterof Puppets adalah lagu metal selanjutnya yang dinilai paling berpengaruh sepanjang masa. Pedoman utama lagu ini adalah riff gitar yang berat dan memang sudah menjadi ciri khas Metallica. Lagu ini menginspirasi dan memberi pengaruh besar pada banyak band heavy metal dekade 1980 dan 1990-an. Pengaruh mereka pun berhasil menyentuh banyak musisi dari berbagai spektrum, terutama tentang

Beethoven once said music can change the world. Well, a trio of girls from Indonesia are proving that's Marsya Kurnia, Widi Rahmawati, and Euis Siti Aisyah were just three teenagers from a rural town in West Java when they discovered the power of rock n’ roll from their middle school guidance counselor, Ahba Erza. When they heard the heavy metal sound of drums and guitars played with full-on emotion, their world changed forever."For us, metal music is honesty,” said Kurnia. “A medium that can make us honest with ourselves and the world around us.”In 2014, with Kurnia on vocals and guitar, Rahmawati on bass, and Aisyah on drums, they formed Voice of Baceprot, meaning "noisy" in Sudanese.“Maybe you could say that we are one of those people who were saved by music,” said this all-female metal band from Indonesia rock out to inspire band hopes to empower the next generation by addressing issues like women’s rights and climate change. The girls aim to make a difference in the world, not just by playing music, but by constantly collaborating with organizations to raise money and taking action on the things they sing about.“We were safe from underage marriage because, through music, we have the courage to oppose it," Kurnia explained. "We will survive from depression because we can express our emotions through our songs. We can even support other women's movements and dreams through metal music.”And in the great rock n’ roll tradition, they aren’t afraid of rebellion. Three young women creating a metal band that speaks out on humanitarian and environmental issues was not a typical thing to do where they grew up, and they were not always met with support and understanding.“We try not to get carried away when we are upset,” said Rahmawati. “We also try to stay grounded on our wins. We think that life has to be balanced in that sense.”Voice of Baceprot has big, noisy dreams for the future. Currently, in the process of making their first album, this is a band built on unity.“We always remember that we have each other. Sisterhood,” said Kurnia. KumpulanLagu Pop Pilihan Di Indonesia (fg95) Home; Friday, 20 June 2014. 10 Lagu Heavy Metal Terbaik Iron Maiden By MPG 04:00 Metal, Top 10. Iron Maiden merupakan grup band heavy metal asal Inggris yang populer. Iron Maiden dibentuk di Leyton, Inggris pada tahun 1975. Iron Maiden beranggotakan Bruce Dickinson (vokal), Steve Harris (bass), Dave
JAKARTA, - “Ordinary” merupakan salah satu lagu terbaru yang dibawakan oleh grup band heavy metal kenamaan, Avenged Sevenfold. Lagu tersebut dirilis secara resmi pada 2 Juni 2023 melalui label musik Warner Records. “Ordinary” dimuat sebagai trek kesembilan di dalam album terbaru band yang diberi nama Life Is but a juga Lirik Lagu Nobody, Singel Terbaru dari Avenged Sevenfold Berikut ini lirik lagu “Ordinary” dari Avenged Sevenfold. Will you give me my own soul?Will you let me take control?I wanna see the things that you seeI wanna be the human you beI wanna know the secrets insideI wanna know the feelings you hideWill you give me my own soul, control? Tell me how to dreamAnd tell me what it meansTell me how to feelAnd tell me you believeTell me all the things you wanted me to beTell me when I'm really alive Can you feel my love?Can you feel my love? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Trackkedua dari album ketiga Metallica ini telah dirilis pada tanggal 2 Juli 1986, dan memiliki waktu durasi musik cukup lama yaitu 8 menit. Master of Puppets menduduki peringkat ketiga dalam daftar lagu heavy metal terbaik sepanjang masa oleh VH1.Menurut sang drummer Lars Ulrich, lagu ini mengisahkan tentang kehidupan seseorang yang berhasil dikendalikan oleh sebuah kekuatan yang tak dikenal.

- Kancah musik nasional kembali ramai dengan pernyataan vokalis grup .Feast, Baskara Putra yang dianggap kontroversial dan memicu berbagai komentar setelahnya. Sebenarnya, pernyataan itu disampaikan Baskara sudah setahun lalu, namun baru ramai akhir-akhir ini. Dalam sebuah video wawancara di Youtube, Baskara mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa lagu .Feast berjudul “Peradaban”, lebih keras daripada lagu metal mana pun yang pernah mereka dengar. Sontak, pernyataan itu langsung dibanjiri banyak komentar, yang kebanyakan bernada negatif. Akhirnya, beberapa musisi yang menjadi punggawa grup-grup musik metal Indonesia angkat bicara. Dan .Feast langsung memberikan klarifikasi. Melalui video di Instagram unggahan Baskara bersama .Feast menyatakan permintaan maaf mereka atas pernyataan di video wawancara yang sebenarnya telah diunggah setahun yang lalu itu. Pernyataan Baskara, oleh berbagai pihak, dianggap terlalu mengglorifikasi, serta menginferiorkan semangat musik metal. Lantas, jika kita berbicara dalam perspektif sejarah, sudah tepatkah klaim dari Baskara itu? Semangat Musik MetalSemua berawal dari Inggris, tepatnya pada akhir 1960-an dan awal 1970-an. Saat itu, ledakan ekonomi di negeri Elizabeth pasca-perang dunia kedua mulai berakhir. Periode penurunan ekonomi ini berlanjut hingga awal 1980-an, yang ditandai dengan kenaikan pengangguran, inflasi, dan pemogokan buruh. Selama masa ini, pilihan bagi kaum muda kelas pekerja di Inggris begitu terbatas, terutama di kota industri kerah biru, Birmingham. Namun, dari kota inilah lahir sekumpulan anak muda, yang nantinya akan dihormati sebagai pionir dari genre musik paling berpengaruh hingga saat ini. David Cope, dalam bukunya New Direction of Music 1978 menuliskan, “prospek kerja yang buntu dan sekolah yang membosankan sepertinya menginspirasi gaya musik yang penuh amarah.” “Musik penuh amarah” yang dimaksud Cope adalah heavy metal, di mana ia menempatkan Black Sabbath, sebagai sekumpulan pemuda pekerja “yang marah”. Ozzy Osbourne dan kolega itu, menjadi band pertama yang memperkenalkan genre musik dengan suara gitar yang terdengar lebih berat tersebut. Suara gitar yang terdengar “lebih gelap”, memang menjadi ciri khas dari genre musik heavy metal. Hal ini sebenarnya tak lepas dari pengalaman sang gitaris, Tomy Iommi. Saat bekerja di pabrik, ia kehilangan ujung jari-jarinya kerena kecelakaan kerja. Iommi pun melonggarkan senar pada gitarnya agar lebih mudah memainkannya, dan menyebabkan suara gitar terdengar lebih berat. Namun, yang perlu menjadi dicatat, bukan hanya suara berat dari gitar saja yang mencirikan musik heavy metal. Lirik penuh amarah, anti-kemapanan, dan perlawanan, juga mendominasi genre ini secara khas. Lirik Penuh AmarahSetelah Black Sabbath memperkenalkan genre baru ini, kemudian muncul band-band yang mulai memodifikasi gaya bermusik mereka. Dari sana, muncul Deep Purple yang memadukan gaya musik berat dengan sentuhan jaz. Atau, Judast Priest yang memainkan musik ini dengan tempo yang lebih cepat dan distorsi yang lebih panjang. Bahkan setelah itu, bermunculan band-band hardrock yang secara musikalisasi, mereka mengadopsi gaya bermain Black Sabbath. Hingga kini, tercatat ada banyak modifikasi dari musik heavy metal yang menghasilkan berbagai sub-genre dengan ciri khas masing-masing. Seperti thrash metal, death metal, black metal, dan sebagainya. Namun, kendati lahir sub-genre baru, ada satu yang tak berubah dari musik metal “semangat perlawanan dan penuh kemarahan”. Hal ini didasari, karena heavy metal telah menjadi lebih dari sekadar sub-genre dari musik rock atau metal. Ia bertransformasi menjadi subkultur yang membuat para penggemarnya tidak hanya mendengarkan musik mereka, tetapi juga merangkul fesyen, cara berpikir, perilaku, bahasa hingga simbolisme mereka. Dalam bukunya Heavy Metal The Music And Its Culture 2009, Deena Weinstein berpendapat bahwa para penggemar heavy metal membentuk "komunitas pemuda eksklusif" yang menjadi sangat khas dan terpinggirkan dari masyarakat arus utama. Komunitas heavy metal mengembangkan norma, nilai, dan perilaku mereka sendiri. "Kode keaslian," tulisnya, harus diikuti oleh grup musik lain yang mengklaim diri sebagai band heavy metal, dengan menunjukkan sikap "tidak tertarik pada daya pikat komersialisme" dan “penolakan untuk menjual". Hal lain yang ada dalam musik metal adalah "oposisi terhadap kemapanan dan mengalineasi dari masyarakat". Figur heavy metal menjadi citra ideal musik dan subkultur – yang meminjam istlah Weinstein – mereka “dipaksa untuk menunjukkan pengabdian total pada musik”. Seorang musisi harus menjadi "wakil yang diidealkan dari subkultur". Lebih jauh, Weinstein berpendapat bahwa musik metal dapat dikategorikan dalam dua tema dionysian, yang merayakan kenikmatan hidup seperti 'seks, narkoba, dan rock n' roll ', dan tema chaotic yang melibatkan banyak subjek yang lebih gelap, seperti kekacauan, ketidakadilan, dan kematian. Loudwire bahkan pernah merilis sepuluh lagu yang menjadi simbol perlawanan dalam tajuk “Greatest Hardrock & Metal Protest Anthem”. Dua yang menarik adalah lagu "Refuse/Resist" dari Sepultura dan "Killing in the Name" dari Rage Against Mechine RATM. Lagu "Refuse/Resist" merepresentasikan perlawanan terhadap rezim yang sewenang-wenang. Sementara RATM, dalam karya-karyanya, selalu konsisten menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Amerika. Dari rasisme, kapitalisme, kesenjangan sosial, sampai aksi kekerasan terhadap juga Sinister Band Death Metal Belanda akan Tampil di Hammersonic 2020 Black Sabbath Dari Birmingham Kembali ke Birmingham Megadeth Membuat "Badai Tornado" di Konser JogjaROCKarta - Musik Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Alexander Haryanto

Apokaliptika(Down For Life) "Apokaliptika" merupakan wajah baru dari "Dead Shall Rise", lagu yang sebelumnya sudah beberapa kali dimainkan Down For Life secara live di berbagai kesempatan manggung. Kini dilontarkan dengan konsep yang sedikit lebih heavy, lebih keras dan lebih kejam.Mencoba memaksimalkan batas barikade referensi musikal mereka, dimana pengaruh death metal dan black
- Pergerakan musik Indonesia semakin hari semakin melonjak dan mampu bersaing dengan musik-musik luar negeri. Hal ini tampak dari banyaknya musisi yang melakukan kolaborasi maupun tampil di mancanegara. Tak hanya penyanyi pop saja, ternyata band metal Indonesia kini mulai memasuki tahap diterima oleh dunia. Hal ini terlihat dari banyaknya nama-nama band metal Indonesia yang cukup aktif bermain di festival musik mancanegara. Bahkan saking populernya, media musik internasional pun mengakui kepiawaian dan kualitas yang ditawarkan dari karya-karya band metal nasional ini. Baca juga Dreamcatcher Konsisten Jadi Girl Group Kpop Bergenre Rock Metal di Teaser ComebacknyaWah, siapa saja ya? Berikut daftar band metal yang mendapat pengakuan terbaik dari media Internasional. 1. Beside Berdiri di Bandung pada tahun 1997, perjalanan karier Beside sebagai salah satu band metal veteran tanah air pun hingga kini masih berlanjut kuat meskipun kerap kali tersiar kabar bongkar pasang tahun 2017 lalu, Beside pun kembali mengguncang panggung internasional dengan penampilannya di festival musik Wacken Open Air di Jerman. Beside merupakan perwakilan dari Indonesia dan juga Asia di salah satu festival musik cadas terbesar dunia tersebut. Kesempatan tersebut berhasil diraih oleh Beside setelah keluar sebagai pemenang untuk Wacken Metal Battle Indonesia melawan lebih dari 200 band metal dari seluruh penjuru BurgerkillBurgerkill merupakan salah satu penggagas skena metal Ujungberung, Bandung, yang reputasinya sudah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Terbentuk di tahun 1995, secara konsisten band metal Indonesia satu ini terus berkontribusi untuk skena dan mengasah kemampuan bermusiknya di atas tahun 2019, Burgerkill sempat melangsungkan tur ke Amerika Serikat. Band metal asal Bandung ini berhasil menggelar pertunjukkan di Philadelphia, Chicago, dan New York City untuk mempromosikan album Adamantine yang juga rilis di tahun yang SiksakuburSiksakubur merupakan salah satu band metal, tepatnya death metal asal Indonesia yang punya perjalanan karier penuh kisah dan masih cukup besar legacy-nya hingga saat masih aktif, namun band metal asal Jakarta ini sudah tidak lagi diperkuat oleh para personel yang membuka jalan Siksakubur di kancah permusikan Indonesia, seperti Andyan Gorust, Ade Godel, Burgenk, dan di tahun 1996, Siksakubur masih dianggap sebagai salah satu pentolan yang berhasil mempopulerkan technical death metal di Indonesia. Total ada 8 album penuh yang sudah dirilis oleh Siksakubur sepanjang karier NoxaNoxa bisa dibilang salah satu band metal veteran asal Indonesia. Dibentuk pada tahun 2002, band metal Indonesia satu ini cukup aktif berkontribusi untuk mengembangkan skena grindcore Jakarta, bahkan Indonesia secara dan Malaysia jadi dua negara yang berhasil disambangi oleh Noxa pertama kali untuk mempromosikan album perdana mereka. Perjalanan Noxa seusai merilis album perdananya cukup berhasil menambah minat penikmat musik metal tahun 2006, band metal asal Jakarta ini berhasil merilis album kedua mereka, Grind Viruses dan mendapatkan kesempatan untuk tampil di atas panggung Tuska Open Air Metal Festival di Finlandia di tahun SeringaiSeringai lebih sering dikenal sebagai band high octane rock. Kepiawaian Seringai dalam mengolah dan bereksperimen dengan elemen-elemen musik keras, menjadikan mereka sebagai salah satu band metal yang cukup bisa menarik perhatian banyak penikmat satu band metal papan atas dunia, Metallica pun juga ikut mendapatkan kesan berkat karya-karya dari band metal Jakarta yang terbentuk di tahun 2002 tersebut dibuktikan oleh terpilihnya Seringai sebagai aksi pembuka konser Metallica di Jakarta pada tahun 2013. Seringai jadi satu-satunya band metal, serta jadi penampil yang dipilih langsung oleh Metallica untuk menjadi pembukanya pada gelaran konser tahun 2019, Seringai juga berhasil menggelar tur konser internasional di Jepang. Tercatat Seringai tampil di 4 venue berbeda di Tokyo dan Yokohama untuk mempromosikan album mereka yang berjudul "Seperti Api".Artikel Menarik Lainnya Lontarkan Kalimat 'Duar Bebek', Ranger Emas Meminta Maaf pada Netizen, Takut di Farewell Teleskop Hubble Sempat Rusak, Usai Deteksi Enam Galaksi Mati di Luar Angkasa Kegagalan Reza Rahadian Jadi Pilot Hingga Atlet Renang, Berujung Sukses Bermain Film b50H.
  • ic1zds07ag.pages.dev/519
  • ic1zds07ag.pages.dev/572
  • ic1zds07ag.pages.dev/572
  • ic1zds07ag.pages.dev/203
  • ic1zds07ag.pages.dev/189
  • ic1zds07ag.pages.dev/114
  • ic1zds07ag.pages.dev/270
  • ic1zds07ag.pages.dev/407
  • lagu heavy metal indonesia