Diahanya bisa meratapi rumahnya yang sudah ludes tersisa arang dan seng. Dimana saat kejadian itu, ia terkejut saat masih menjahit baju. Namun dia mendengar suara gemuruh dan lonceng tanda bahaya, langung keluar rumah. Baca juga: Kebakaran di Kotabaru, Data Sementara 140 Unit Rumah yang Hangus 450 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
NilaiJawabanSoal/Petunjuk BARA Arang yang masih menyala/berapi BATU ...ang tidak tenggelam di dalam air; batu timbul; - arang arang yang diambil dari dalam tanah yang berasal dari kayu-kayuan yang telah menjadi batu; bat... MEMBARA 1 panas berapi seperti bara besi itu masih~; 2 berapi-api tt semangat keinginan untuk bertemu dengan anaknya tetap ~ dalam dada orang tua itu; BERUNGGUN 1 bertumpuk -tumpuk; beronggok-onggok; bertimbun -timbun; 2 sedang membakar kayu yang bertimbuntimbun; mengadakan api unggun; 3 masih berapi tt timbunan sampah dsb yang dibakar; METEOR Astr benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer, dan menyala karena gesekan udara, pd umumnya habis terbakar sebelum mencap... DALAM 1 jauh ke bawah dari permukaan; jauh masuk ke tengah dari tepi sumur itu cukup -; 2 paham benar-benar tt ilmu pengetahuan dsb; 3 ki sampai ke... ZAT ...mbuhan atau merusak organisme-organisme mikro; - arang karbon; - argon zat lembam; - asam oksigen; - awawarna zat yang dapat menghilangkan atau me... KAYU ...di situlah pencuri datang; - anduan sj pohon; - arang kayu yang keras, warnanya hitam; - api kayu yang dipakai untuk bahan bakar; - bakar kayu api... MISTERI Sesuatu yang masih belum jelas NOG Masih Belanda AUN Masih Spanyol STILL Masih Inggris BELIA Masih muda GRES Masih baru SELAGI Saat masih SEGAR ... bugar masih sehat dan kuat KURANG Masih belum cukup LAGI Sedang, masih, terus, tambah AKANAN Masih akan diselesaikan GETAR Tidak Kering-Kering Karna Masih ANAK Manusia yang masih kecil BELUM Masih dalam keadaan tidak PERAWAN ... ting-ting masih gadis SEDANG Masih dalam melakukan sesuatu PETAHANA Masih aktif memegang jabatan Perusahaanpelayaran yang notabene adalah perusahaan asing tidak menerima produk briket arang karena termasuk produk yang mudah terbakar. Fakta ini mengemuka saat sejumlah eksportir produsen Api yang membara di atas arang yang masih terbakar dapat memberikan pandangan yang menakjubkan. Aroma yang keluar dari arang yang masih berapi sangat khas dan menggoda. Arang yang terbakar dan masih berapi adalah fenomena alam yang memukau banyak orang. Namun, apakah kalian tahu apa yang sebenarnya terjadi pada arang yang terbakar dan masih berapi? Proses Terjadinya Arang Sebelum membahas lebih lanjut tentang arang yang terbakar dan masih berapi, mari kita bahas terlebih dahulu tentang proses terjadinya arang. Arang terbentuk dari kayu yang dioksidasi oleh panas. Pada saat terjadi oksidasi, kayu tersebut akan kehilangan air dan komponen-komponen lainnya. Akibatnya, kayu tersebut akan menghasilkan karbon yang lebih stabil dan padat. Proses pembuatan arang bisa dilakukan dengan cara tradisional atau modern. Cara tradisional dilakukan dengan membakar kayu di dalam tanah liat yang sudah dibentuk menjadi tungku. Sedangkan cara modern dilakukan dengan membakar kayu di dalam oven yang dikenal dengan sebutan retort. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Arang yang Terbakar dan Masih Berapi Setelah mengetahui proses pembuatan arang, mari kita bahas tentang arang yang terbakar dan masih berapi. Arang yang terbakar dan masih berapi terjadi ketika kayu yang sedang dioksidasi terkena udara. Udara akan memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh api agar tetap membara. Arang yang terbakar dan masih berapi biasanya digunakan untuk memasak, menghangatkan tubuh, dan sebagai bahan bakar untuk berbagai keperluan. Arang yang terbakar dan masih berapi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan arang biasa. Kelebihan pertama adalah arang yang terbakar dan masih berapi lebih mudah dinyalakan dan lebih tahan lama. Kelebihan kedua adalah arang yang terbakar dan masih berapi menghasilkan panas yang lebih tinggi sehingga cocok untuk memasak makanan dan menghangatkan tubuh. Bahaya Arang yang Terbakar dan Masih Berapi Walaupun arang yang terbakar dan masih berapi memiliki kelebihan, namun juga memiliki bahaya yang harus diwaspadai. Bahaya pertama adalah arang yang terbakar dan masih berapi dapat menyebabkan kebakaran jika tidak diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu, jangan biarkan api terlalu besar dan pastikan api selalu dalam pengawasan. Bahaya kedua adalah arang yang terbakar dan masih berapi mengeluarkan gas beracun seperti karbon monoksida dan sulfur dioksida. Gas-gas tersebut dapat menyebabkan keracunan dan bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, pastikan ruangan terbuka dan memiliki sirkulasi udara yang baik ketika menggunakan arang yang terbakar dan masih berapi. Kesimpulan Arang yang terbakar dan masih berapi adalah fenomena alam yang memukau banyak orang. Namun, kita harus memahami proses terjadinya arang dan bahayanya agar bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Pastikan selalu mengawasi api dan menjaga sirkulasi udara ketika menggunakan arang yang terbakar dan masih berapi. 2020-03-25 Saatini total dana tidak terduga yang dimiliki Pemkab Sleman mencapai Rp32 miliar, itu bisa digunakan untuk penanganan barak pengungsian Merapi," katanya. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus untuk mempersiapkan barak-barak pengungsian di Kapanewon Cangkringan, sebab Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKGgoinyk/Getty Images/iStockphoto Wilayah Antarktika dulu tidak diselimuti es seperti ini. "Penemuan ini memperluas pengetahuan tentang terjadinya kebakaran vegetasi selama periode Kapur, menunjukkan bahwa episode seperti itu lebih umum daripada yang dibayangkan sebelumnya," kata ketua peneliti studi Flaviana Jorge de Lima, ahli paleobiologi di Federal University of Pernambuco di Recife, Brasil, seperti dikutip dari Live Science. Temuan ini menandai bukti pertama dalam catatan kebakaran paleo di Pulau James Ross. Pulau ini adalah bagian dari Semenanjung Antarktika yang sekarang berada di wilayah Amerika Selatan. Penemuan ini menambahkan bukti bahwa kebakaran spontan biasa terjadi di Antarktika selama zaman Kampanium, sekitar 84 juta hingga 72 juta tahun yang lalu. Pada tahun 2015, dalam sebuah studi terpisah, para peneliti mendokumentasikan bukti pertama yang diketahui tentang kebakaran hutan zaman dinosaurus di Antarktika Barat. Laporan studi tersebut terbit di jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. Baca Juga Sebuah Pohon Masih Terus Membara sejak Kebakaran Hutan California 2020 Carsten W. Mueller/imaggeo Pulau James Ross di Antarktika. Adapun dalam studi terbaru yang laporannya telah terbit secara online di jurnal Polar Research pada 20 Oktober 2021, tim ilmuwan internasional menganalisis fosil-fosil yang dikumpulkan selama ekspedisi 2015-2016 ke bagian timur laut Pulau James Ross. Fosil-fosil ini berisi fragmen-fragmen tanaman yang tampak seperti sisa-sisa arang, yang telah lapuk selama puluhan juta tahun terakhir. Fragmen-fragmen arang ini berukuran kecil. Potongan terbesarnya hanya berukuran 19 kali 38 milimeter. Namun pemindaian gambar dengan menggunakan mikroskop elektron mampu mengungkapkan identitas fosil-fosil ini. Para peneliti menemukan, fosil-fosil ini kemungkinan adalah gymnospermae yang terbakar. Tumbuhan ini kemungkinan dari keluarga botani pohon jenis konifera yang disebut Araucariaceae. Baca Juga Air Danau Raksasa Antarktika Tiba-tiba Hilang, Diduga Mengalir ke Laut De Lima et al., Polar Research, 2021 Ukuran fosil arang yang ditemukan di Pulau James Ross, Antarktika. Kebakaran hutan yang intens sering terjadi dan meluas selama periode Kapur akhir. Meskipun sebagian besar bukti kebakaran ini terletak di Belahan Bumi Utara, beberapa kasus kebakaran juga terdokumentasi di Belahan Bumi Selatan di tempat yang sekarang disebut Tasmania, Selandia Baru, dan Argentina. Selama periode Kapur akhir, superbenua Gondwana pecah sehingga membuat tempat-tempat seperti Antarktika lebih terisolasi dari sebelumnya. Wilayah ini dulu bebas es dan memiliki banyak sumber pengapian, termasuk sambaran petir, bola api dari meteor yang jatuh, dan aktivitas gunung berapi, serta vegetasi yang mudah terbakar dan kadar oksigen yang tinggi, yang membantu api muncul dan kebakaran terjadi, catat para peneliti. Baca Juga Pohon Terbesar di Dunia Kini Dibungkus dengan Selimut Khusus Maurilio Oliveira Ilustrasi kebakaran dahsyat yang terjadi di Antarktika pada masa ketiak dinosaurus masih hidup berkeliaran di bumi. "Antartika memiliki aktivitas vulkanik intens yang disebabkan oleh tektonik selama periode Kapur, seperti yang ditunjukkan oleh keberadaan sisa-sisa fosil di lapisan yang terkait dengan jatuhan abu," tulis para peneliti dalam laporan penelitian tersebut. "Masuk akal bahwa aktivitas gunung berapi memicu kebakaran paelo yang menciptakan arang-arang yang dilaporkan di sini." Sekarang, para peneliti sedang mencari catatan baru kebakaran paleo di lokasi-lokasi lain di Antartika, selain di Pulau James Ross. PROMOTED CONTENT Video Pilihanm7itb2.